Dukungan orangtua adalah hal paling mendasar untuk membantu anak membentuk kecerdasannya.
Jakarta - Setiap orang pasti berharap anaknya bisa mendapatkan
segal yang terbaik di dunia supaya anaknya bisa mencapai kesuksesan.
Banyak pakar pendidikan mengungkap, dukungan orangtualah yang paling
mendasar untuk membantu anak mencapai kesuksesan, terutama di bidang
pendidikan. Berikut ini beberapa tips dari situs News.
Mulai Sedini Mungkin
Pat Slattery, tutor untuk anak-anak bertalenta berbeda di WiseOnes
Australia mengatakan, penting untuk orangtua memulai membiasakan anak
menyerap informasi sebanyak mungkin dan menyenangi proses pembelajaran.
"Siapkan waktu untuk bicara dan menstimulasi anak. Penting sekali untuk
bermain bersama anak. Pastikan permainannya bermakna dan melatih
kecerdasan. Bantu anak melakukan aktivitas fisik yang menggunakan dan
membangun neuron di kedua sisi otak secara seimbang, seperti berenang,
merangkak, dan berbaris," kata Slattery.
Ia juga menyarankan orangtua untuk melakukan beberapa hal lain, seperti;
mendongeng sebelum tidur, mengajak anak ke toko dan memintanya melatih
berhitung, membandingkan harga, menyebut warna, bermain tebak-tebakan
yang cerdas, bisa tentang orang maupun perkiraan tentang suatu hal.
Bangun Kemampuan Sosial dan Emosionalnya
"Sisihkan waktu untuk membangun kemampuan anak dengan memasukkan rasa
percaya, hormat, kejujuran, dan tanggung jawab, begitu pula dengan
dukungan, kasih kepada orang lain, dan sebagainya," jelas Jennifer
Burton, pengajar di sebuah program untuk anak-anak dengan kemampuan
khusus di lembaga pengajaran Gifted and Talented.
Anak-anak yang memahami dirinya sebagai seorang pembelajar sekaligus
bagian dari komunitas akan memiliki posisi baik untuk menggunakan
kemampuan-kemampuannya itu di level yang lebih tinggi.
Jadilah Inspirasi
Rasa cinta untuk belajar adalah suatu hal yang sifatnya seumur hidup,
demikian dikatakan Helen Dudeney dari lembaga pengajaran Australian
Gifted Support Centre.
Agar anak mau terus menerus memperbaiki dan membentuk kemampuannya
berorganisasi, meneliti, dan menyelesaikan masalah, demikian pula
ketekunan.
"Ajak mereka untuk memiliki keinginan belajar dan tak pernah berhenti
bertanya. Buat anak berpikir bahwa belajar adalah suatu proyek penemuan
banyak hal yang tak pernah ada habisnya. Biarkan pemikiran mereka
berkembang dan liar, agar mereka terbiasa berpikir di luar kotak serta
mau bereksplorasi. Pergi belanja, membangun sesuatu, melihat bintang,
adalah hal-hal yang bisa membuat pelajaran Matematika lebih menyenangkan
dan membantu membentuk pemikiran mereka," jelas Dudeney.
Seimbangkan Pujian dan Pembelajaran dari Kesalahan
Selalu dukung dan puji anak karena mau mencoba sesuatu, apa pun
hasilnya. Anak-anak dengan kecerdasan lebih dari yang lain cenderung
menjadi anak yang perfeksionis, kata Dudeney. Anda harus selalu berfokus
pada kemampuan mereka, bukan pada poin-poin negatifnya.
"Anak-anak harus tahu bagaimana menghadapi kesalahan dan menjadi pribadi
yang lebih kuat untuk menghadapi hidup. Katakan pada mereka, tak apa
untuk melakukan kesalahan, bantu mereka belajar dari hal-hal tersebut,"
jelas Dudeney.
Dukung Mereka Agar Bisa Mengekspresikan Opininya
"Ketika bertanya, saya berharap anak-anak menggunakan 3 hal penting
dengan fokus terhadap pemahaman dan evaluasi ketimbang hafalan. Dengan
begini Anda membantu anak menggunakan opininya dan menggunakan contoh
yang didukung bukti, serta menunjukkan level pemahaman mereka," kata
Burton.
Pastikan Ada Keseimbangan antara Hidup dan Pekerjaan
Bantu anak-anak yang lebih tua untuk terus berolahraga atau melakukan
pekerjaan paruh waktu, kata Megan Bonner, seorang pegiat kemanusiaan.
"Anda harus bisa menyisihkan waktu melihat beragam hal berbeda dan
berfokus pada hal selain sekolah. Hal ini akan membantu waktu belajar
lebih produktif, sehat, dan tak terlalu stres karena ujian.
Cinta tak Berbatas
Seorang ibu dari anak dengan kecerdasan tinggi, Christie Barter
menyarankan untuk orangtua tidak terlalu memusingkan ranking anak di
antara teman-temannya.
Bila terlalu berfokus pada peringkat si anak, maka Anda menunjukkan
kepada si anak bahwa nilai atau ranking adalah "harga" si anak -ini
adalah hal berbahaya.
"Ketika anak melihat Anda tertarik pada mereka -lukisan mereka, buku
yang mereka baca, cara mereka merapikan tempat tidur- maka Anda
menunjukkan kepada si anak, ia dicintai untuk siapa dirinya. Saya
berusaha membuat anak saya belajar dan membentuk bakat yang dikaruniakan
kepadanya. Agar ia berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Anak-anak akan menjadi lebih sukses bila mereka merasa dicintai dan
dihargai," kata Barter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar